BIOPORI SOLUSI GENANGAN AIR DI MUSIM PENGHUJAN

Jumat, 7 Desember 2018
Diantara padat-padatnya jadwal belajar dalam rangka menghadapi UAS/PAS ternyata adik-adik Paspraguneda tetap semangat hadir di latihan rutin Jumat sore. Meski tidak sebanyak latihan rutin seperti biasanya namun ada nuansa berbeda.
Oleh Kak Wahyudi latihan sore ini dibuat santai dan penuh dengan canda dan tawa. Diselingi dengan motivasi ringan dalam menghadapi UAS/PAS ataupun dalam menggapai cita-cita di masa yang akan datang.

Upacara pembukaan juga dibuat sederhana dengan hanya apel dan berdoa bersama. Sambil duduk setengah lingkaran adik-adik antusias mendengarkan cerita motivasi dari Kak Wahyudi. "Untuk menjadi nasi tidak serta merta bulir padi bisa menjadi nasi. Tetapi membutuhkan proses yang panjang. Padi harus berjuang selama kurang lebih 4 bulan untuk menghasilkan padi. Jika padi berteman dengan rumput ilalang maka dia akan ikut tercabut oleh petani dan akhirnya tidak bisa menghasilkan bulir padi. Demikian juga dengan kalian. Carilah teman yang baik, karena meskipun kalian hebat tetapi teman kalian bermasalah maka kalian juga akan ikut terlibat masalah, " demikian beliau mengawali motivasinya.

Lebih lanjut beliau mengatakan, "Bulir padi untuk menjadi nasi yang siap disantap pun juga membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Dia harus di-selep terlebih dahulu agar menjadi gabah. Lalu dijemur di bawah terik matahari. Kemudian di-selep yang kedua agar menjadi bulir padi. Jika ternyata butir padi itu patah maka akan disortir oleh petani dan dijadikan makanan ayam. Jika utuh pun untuk menjadi nasi dia harus dipanaskan yang kedua kalinya. Dia harus dimasak terlebih dahulu baru kemudian dihidangkan. Demikian juga dengan kehidupan dan masa depan adik-adik. Adik-adik harus melalui proses yang panjang untuk sukses. Dan saat ini adik-adik telah memilih jalur yang benar untuk menggapai cita-cita," penuh semangat Kak Wahyudi menyampaikan rahasia di balik sebutir padi di hadapan anggota Paspraguneda.

Kegiatan dilanjutkan dengan membuat video tutorial komposing dan video tutorial biopori. Kalau komposing sudah kita bahas pada kegiatan sebelumnya. Tahukah kalian tentang biopori? Apa saja manfaatnya? Bagaimana membuatnya? Jangan kawatir, setelah ini akan kami bahas tuntas.

Biopori adalah lubang resapan tanah yang dibuat tegak lurus ke bawah dengan diameter sekitar 5-10 cm. Fungsinya adalah sebagai resapan air hujan agar tidak langsung mengalir tetapi agar meresap ke dalam tanah. Selain itu biopori juga dapat mengurangi genangan air di musim penghujan. Kalau banyak air menggenang tentunya tempat yang sangat nyaman bagi nyamuk untuk bertelur. Di daerah yang rawan banjir biopori juga berfungsi mengurangi dampak banjir karena air bisa langsung terserap ke dalam tanah.

Tidak hanya itu, biopori juga bisa menyuburkan tanah, lho. Kok bisa? Iya, karena lubang yang dibuat kemudian diisi dengan sampah daun. Sampah daun ini lama kelamaan akan membusuk dan menyuburkan tanah. Bahkan sekali waktu bisa dipanen dan dijadikan kompos. Keren kan? Banyak juga ternyata manfaat dari biopori.

Apa saja alat yang dibutuhkan? Diantaranya ada bor tanah (jika tidak punya bisa menggunakan linggis), paralon berlubang, dan daun kering. Sederhana kan alat-alatnya. Lanjut dengan cara membuatnya. Carilah tempat yang biasa tergenang air hujan contohnya di halaman rumah. Tentunya di tempat yang agak tepi dari halaman agar tidak membahayakan. Bisa juga dibuat di dekat pohon agar sekaligus dapat menyuburkan pohon tersebut. Setelah menentukan tempatnya kemudian mulailah membuat lubang. Gunakan bor tanah atau linggis untuk membuat lubang dengan diameter sekitar 5-10 cm, sesuaikan dengan penutup paralonnya. Tidak punya paralon? Bisa juga menggunakan bambu ya dengan diameter yang sesuai dengan kebutuhan.

Lubang tersebut kira-kira sedalam 1 meter atau semampu tangan kita membuatnya. Jika menggunakan alat bor tanah tentunya bisa membuat lubang lebih dalam lagi. Selanjutnya isilah lubang tersebut dengan sampah daun secukupnya sampai lubang penuh. Jangan lupa tutup lubang tersebut dengan paralon berlubang yang telah disiapkan atau dengan bambu. Ternyata mudah bukan membuatnya? Dicoba di rumah ya. Untuk penggalang rakit nantinya akan kakak minta membuat biopori minimal 2 buah.

Jika adik-adik masih bingung berikut kakak sampaikan secara ringkasnya:
Alat dan bahan:
1.  Bor tanah (linggis)
2.  Paralon berlubang (bambu dengan penutup kawat kasa)
3.  Sampah daun

Cara membuatnya:
1.  Tentukan tempatnya
2.  Buat lubang dengan bor tanah
3.  Perkiraan lubang sedalam 1 meter
4.  Isi lubang dengan sampah daun
5.  Tutup dengan paralan berlubang

Berikut kakak sediakan juga video tutorial pembuatan biopori yang tadi sore dibuat oleh teman-teman kalian. Kalau masih bingung silahkan tinggalkan pesan di komentar nanti akan kami balas. Terima kasih adik-adik, yuk buat biopori di halaman rumah kalian masing-masing. Semoga dengan adanya biopori di halaman rumah adik-adik dapat mengatasi masalah air menggenang sekaligus dapat menyuburkan tanah.


TUTORIAL PEMBUATAN BIOPORI
By PASPRAGUNEDA

Atau bisa juga kunjungi Youtube Pramuka Guneda:
TUTORIAL PEMBUATAN BIOPORI 

Penulis Kak Wahyudi
Foto dan video: Tim Jurnalis Paspraguneda



FOTO-FOTO KEGIATAN BIOPORI

















2 komentar:

  1. Adik-adik, ayo dicoba membuat biopori di halaman rumah atau pekarangan yang rawan tergenang air, tidak perlu pakai alat bor tanah, cukup pakai linggis saja, jangan lupa setelah jadi lubangnya kemudian diisi dengan sampah daun kering, selamatkan bumi dengan biopori, Paspraguneda Bisa!

    BalasHapus
  2. Selamatkan bumi dengan biopori. Paspraguneda Bisa

    BalasHapus