KEMAH LIBURAN DAN PEDULI LINGKUNGAN DI NGANTANG

Senin, 1 Juli 2019
Berangkat menggunakan bis sebanyak 42 anggota Paspraguneda melaksanakan Kemah Liburan dan Peduli Lingkungan di Bumi Perkemahan Ngantang, Malang. Perkemahan ini dilaksanakan sesuai dengan program kegiatan dan bertujuan untuk mengenal alam dan lingkungan sekitar. 


Perkemahan dimulai pada tanggal 29 Juni 2019 dan berakhir tanggal 1 Juli 2019. Kegiatan diawali dengan pendirian tenda. Peserta harus teliti dan hati-hati dalam mendirikan tenda karena di bumi perkemahan terdapat banyak pohon cemara yang masih perlu perawatan karena belum tumbuh besar. Jika salah perhitungan maka pohon cemara tersebut dapat patah dan mati. Ada 8 tenda yang didirikan. Dua tenda untuk tamu, dua tenda untuk peserta putra, dan tiga tenda untuk peserta putri. Ditambah satu tenda untuk dapur umum.

Pendirian tenda selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Seharusnya pada jam tersebut cuaca sangat panas, namun tidak dengan di Ngantang. Tengah hari meskipun matahari bersinar terik tetapi suhu tetap dingin. Hal tersebut yang membuat peserta didik merasa nyaman melaksanakan kegiatan sholat dhuhur berjamaah di lapangan.

Upacara pembukaan perkemahan dilaksanakan dengan khidmat. Dalam sambutannya Kak Wahyudi menyampaikan bahwa tujuan dari berkemah ini tidak sekedar berlibur saja, akan tetapi juga bertujuan untuk lebih mengenal alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap anggota pramuka harus menjaga alam dan lingkungan sekitar. Terlebih di sekitar tempat berkemah terdapat banyak pohon cemara yang masih kecil dan butuh perawatan.

Dengan senang hati adik-adik melaksanakan nasehat dari Kak Wahyudi. Yang tadinya memanfaatkan pohon cemara sebagai tambatan tempat jemuran akhirnya dilepas kembali dan menggunakan tongkat dan pasak untuk membuat jemuran. Adik-adik juga dengan sukarela memungut sampah yang terdapat di sekitar bumi perkemahan. Berdasarkan informasi dari Bu Wiwik selaku pengelola bumi perkemahan Ngantang bahwa bumi perkemahan ini sudah lama tidak digunakan karena sebelumnya di tempat tersebut terdapat banyak tanaman enceng gondok sehingga tidak dapat digunakan untuk berkemah. Paspraguneda adalah rombongan pertama yang memanfaatkan bumi perkemahan tersebut.

Fasilitas yang terdapat di sekitar bumi perkemahan diantaranya pemandangan yang indah karena dekat dengan danau, sudah ada aliran listrik, ada sembilan ruko yang bisa dimanfaatkan, dan ada sekitar enam kamar mandi yang tersedia. Dengan berbagai fasilitas tersebut membuat siapapun yang berkemah di bumi perkemahan Ngantang akan merasa nyaman. Belum lagi di dekat perkemahan juga terdapat masjid dan play ground.

Sore hari dilaksanakan kegiatan outbond. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kekompakan dan menaati pimpinan. Peserta ditutup matanya kecuali pemimpin regu. Peserta harus melewati medan yang telah disiapkan oleh panitia dan dilarang menyentuh batas. Jika menyentuh batas maka peserta dianggap kalah. Out bond ini menjadi seru karena pemimpin regu harus berteriak-teriak untuk memberikan komando kepada teman-temannya. Jika ada regu yang menyentuh pagar maka akan mengulang lagi permainan setelah regu terakhir.

Malam harinya dilaksanakan kegiatan pentas seni. Masing-masing regu menampilkan kemampuannya dalam bidang seni. Ada yang menampilkan rebana, group band, dan adapula yang bernyanyi. Keseruan semakin nampak setelah api unggun menyala untuk mengusir dinginnya udara malam. Namun bukan Ngantang namanya jika suhunya tidak dingin ekstrim.

Esok harinya kegiatan diawali dengan sholat subuh berjamaah di masjid terdekat. Lebih istimewa karena setelah sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan kajian Ahad Pagi. Kajian Ahad Pagi ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di masjid tersebut. Alhamdulillah adik-adik mendapatkan ilmu baru dari kajian tersebut. Adik-adik juga berkesempatan interaksi dengan masyarakat sekitar.

Kegiatan yang paling ditunggu hari ini adalah berwisata ke Selorejo dengan menggunakan perahu. Secara berkelompok adik-adik berangkat ke Selorejo. Lima perahu membawa adik-adik untuk berpetualang di danau. Keseruan demi keseruan terjadi di atas perahu maupun di Selorejo. Ada yang masih gemetar ketika pertama kali naik perahu dan perahu mulai melaju membelah danau. Namun akhirnya semua dapat menikmati perjalanan dengan perahu tersebut.

Sore harinya dilanjutkan dengan outbond sesi kedua. Pada outbond kali ini adik-adik diharuskan menjaga kekompakan dengan regunya. Adik-adik harus membawa tongkat yang tegak berdiri dengan ujung tongkat diikat beberap yang dipegang oleh masing-masing anggota sedangkan pangkal tongkat berdiri di atas sebuah tongkat yang dipegang oleh dua anggota lainnya. Regu yang berhasil membawa tongkat tanpa terhajuh merupakan regu yang menang.

Malam harinya kembali digelar pentas seni. Regu yang belum tampil pada malam ini diberi kesempatan untuk tampil. Demikian juga dengan alumni yang ingin tampil juga diberi kesempatan. Tidak ketinggalan juga Bu Wiwik selaku pengelola bumi perkemahan berkesempatan untuk menyampaikan sepatah dua patah kata kepada peserta. Dalam uraiannya beliau menyampaikan terima kasih karena adik-adik berkenan berkemah di Ngantang. Beliau juga minta maaf jika pelayanan yang diberikan masih kurang maksimal. Beliau berharap pada kegiatan berikutnya adik-adik masih mau berkemah di Ngantang.

Esok harinya kegiatan yang dilaksanakan antara lain senam pagi, membersihkan lingkungan dan sekitarnya serta menyiram pohon cemara yang terdapat di sekitar perkemahan sebagai bentuk cinta alam. Masing-masing regu berlomba untuk memungut sampah dan menyiram pohon cemara. Bahkan ada yang mengajak bicara pada pohon agar tumbuh sehat sehingga tahun depan bisa bertemu kembali.

Kegiatan kemah liburan dan peduli lingkungan ini ditutup dengan upacara penutupan dan pelantikan Penggalang Rakit dan Penggalang Terap.








































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar