MEMANFAATKAN SAMPAH PLASTIK MENJADI ECOBRIK

Sabtu, 14 September 2019
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai. Butuh waktu yang sangat lama untuk menguraikan sampah plastik. Untuk menjawab masalah tersebut maka Paspraguneda berusaha memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrik.

Sudah tahu belum apa yang dimaksud dengan ecobrik? Dilansir dari zerowaste.id., ecobrik adalah Eco” dan “brick” artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Juga dikenal sebagai Bottle Brick atau Ecoladrillo. Solusi limbah lokal ini mulai disebut Ecobrick oleh gerakan masyarakat yang berkembang di seluruh dunia.

Banyak dari kita yang masih mengkonsumsi makanan atau produk apapun yang dikemas plastik. Kadang kita berusaha kreatif dan mengurangi sampah dengan membuat sabun sendiri di rumah contohnya, tapi bahan-bahan yang digunakannya pun masih menggunakan plastik. Juga tidak mudah untuk begitu saja meninggalkan 100% plastik karena faktanya produk di dalam supermarket hampir 90% sudah dikemas dalam sebuah bungkusan yang sebagian besarnya adalah kemasan plastik.
Jika reuse dan reduce sudah sangat sulit, maka ecobrick merupakan solusi. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir). Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat. Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan durability malah menjadi sesuatu yang dicari. (https://zerowaste.id/waste/ecobricks/)
Mengingat hal tersebut maka Paspraguneda berusaha memanfaatkan sampah plastik menjadi taman sekolah. Botol yang telah diisi plastik ditata rapi di taman depan kelas. Kemudian diberi tanaman di tengahnya. Setidaknya kegiatan ini dapat mengurangi sampah plastik di sekolah. Sekaligus dapat menambah artistik taman yang ada di depan kelas.
"Senang rasanya dapat mengurangi sampah di sekolah. Semoga teman-teman yang lain juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata Adam Pratama Putra siswa kelas VIII A. 
Hal senada juga diakui oleh Eko kelas IX E yang telah membuat taman di depan kelasnya menggunakan ecobrik. "Botol yang sudah dibuang kita isi dulu dengan plastik yang ditekan-tekan hingga padat. Baru kemudian kita tutup lagi dan kita buat taman," kata Eko menjelaskan cara membuat ecobrik secara sederhana.
Melalui kegiatan pembuatan ecobrik ini diharapkan masalah sampah plastik di sekolah dapat sedikit berkurang. Tentunya budaya pemakaian  plastik untuk bungkus kue maupun untuk minuman dapat dikurangi juga. Mari kita selamatkan bumi kita dengan bijaksana dalam menggunakan plastik. Mari beralih ke bahan yang mudah terurai untuk bungkus kue maupun tempat minuman. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar